Pemerintah RI Diminta Berhenti Cap Separatis dan OPM Pada OAP

Ketua Komisi A DPR Papua bidang Hukum dan HAM,
Ruben Magay.(Jubi/Arjuna)

7komen – (16/8) Ketua Komisi A DPR Papua bidang Hukum dan HAM, Ruben Magay meminta pemerintah Indonesia menghentikan stigma OPM dan separatis kepada Orang Asli Papua (OAP).

Menurutnya, menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke 69, pemerintah Indonesia harus mengubah cara pendekatan terhadap orang Papua jika menganggap Papua bagian dari NKRI.

“Saya berharap negara mengubah strategi pendekatan terhadap orang Papua. Terutama harus menghentikan stigmanisasi OPM dan separatis terhadap orang Papua, agar rakyat Papua merasa nyaman sebagai bagian dari Indonesia,” kata Ruben Magay via selulernya, Sabtu (16/8).

Menurutnya, stigma OPM dan separatis kepada rakyat Papua hanya akan terus menumbuhkan rasa curiga orang Papua terhadap pemerintah Indonesia serta membuat mereka ketakutan.
“Stigma lain yang harus dihapus yakni orang Papua terbelakang, bodoh dan lain sebagainya. Ini kan cara-cara dan istilah penjajah. Kalau memang orang Papua masih terbelakang dan bodoh, berarti negara yang malu, karena tidak mampu mengubahnya,” ujarnya.

Ia juga meminta, agar segala bentuk provokasi dan adu domba di Papua dihentikan. Sebab kata Ruben, hal itu hanya akan menambah luka rakyat Papua. Negara jangan lagi menjadikan Papua sebagai obyek untuk kepentingan segelintir elit di pusat.

“Solusi yang paling utama, negara harus membuka ruang dialog yang konstruktif bagi orang Papua agar bisa memetakan segala persoalan yang ada. Ini harus diwujudkan, agar rakyat Papua merasa diperhatikan,” katanya.
Hal yang sama dikatakan, anggota Fraksi Golkar DPR Papua, Yan Ayomi. Menurutnya, tak hanya pemerintah Indonesia, namun rakyat Indonesia lainnya harus menghentikan stigmanisasi separatis dan OPM kepada orang Papua.

“Stop stigmanisasi separatis dan OPM. Itu hanya membuat rakyat Papua ketakutan,” kata Yan Ayomi. (Jubi/Arjuna) tabloidjubi.com